Sunday, June 14, 2009

Tidak Mau Pakaian Tercemar


Beberapa hari yang lalu di TV ada berita tentang atlet pelatnas bulu tangkis yang harus mengikuti latihan kedisiplinan seperti tentara.
Ada teman kerja saya yang mengomentari berita TV pada waktu itu, "Seharusnya bukan hanya cabang bulu tangkis saja"

Waktu itu saya masih berpikir "Apa hubungannya latihan kedisiplinan dengan olah raga?"
Dua hal terlintas didalam pikiran saya:
1. Menggembleng mental tidak mudah menyerah
2. Menumbuhkan sikap sportifitas

Dengan melatih kedisiplinan (latihan yang menggembleng kekuatan fisik) menjadikan kita mengerti kekuatan fisik kita sehingga kita tidak mudah menyerah jika dalam pertandingan. Tetap berjuang walaupun situasi menunjukkan tanda-tanda bahwa kita akan kalah.

Penggemblengan mental (dengan mengikuti perintah komandan) membiasakan kita untuk mengatasi kelelahan fisik, dengan suatu pikiran positif bahwa kita bisa saja lelah tetapi tetap percaya bahwa segala jerih payah kita akan membuahkan hasil walalupun dari keadaan menunjukkan bahwa kita dibawah orang lain. Sehingga kita bisa bersikap sportif.

Tentu saja itu semua hanya serangkaian logika yang terlintas dibenak saya.

Dalam Wahyu 3:5 ditulis bahwa "Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih" yang jika dibandingkan maksudnya dengan Wahyu 3:4 adalah agar kita yang telah percaya Yesus tidak mencemarkan pakaian putih kita.

Hal ini tentu saja membutuhkan "TEKAD" yang kuat.

Satu minggu terakhir ini saya menyadari bahwa berat badan saya naik 2 kg.
Jika trend kenaikan berat badan ini saya biarkan (tidak ada perubahan dalam pola hidup dan makan saya) mungkin bulan depan berat badan saya akan naik 5 kg!
Beberapa hari terakhir ini saya bertekad, saya harus lari pagi!
Setiap bangun pagi, selalu kelupaan. Pada waktu ingat, rasanya kok malas sekali untuk ke jalan. Alasan: dingin!

Akhirnya lupalah tekad saya untuk merubah cara hidup saya.

Hal yang sederhana, yang menyangkut diri sendiri saja, begitu sulit untuk dilakukan.
Apakah perlu sampai terjangkit penyakit berat baru berubah?
Tentu saja tidak!

Apa yang dilakukan oleh atlet pelatnas bulu tangkis kita, bisa menjadi suatu langkah yang baik yaitu: mendisiplinkan tubuh agar kita tidak mudah menyerah dan selalu siap mengikuti perintah komandan (Tuhan)!
Dengan tekad: "SAYA TIDAK MAU PAKAIAN SAYA TERCEMAR"

Monday, March 02, 2009

Terang Dunia

Sebuah pemandangan alam tak akan tampak indahnya jika kita melihatnya tanpa penerangan lampu ataupun cahaya matahari.

Seringkali kita melupakan kekuatan cahaya matahari di kehidupan kita. Saya jadi teringat, ketika mendapat kamera digital baru dan mencoba menfoto di dalam ruangan. Dengan pencahayaan yang seadanya tampak gambar hasil jepretan kamera kabur, dibandingkan kalau kita menfoto di luar ruangan dengan bantuan sinar matahari.

Demikian juga ketika saya mencoba membuat video klip dengan handycam saya yang baru. Jika di dalam ruangan dengan bantuan pencahayaan lampu, tampak ada bintik-bintik di gambarnya. Jika direkam di luar ruangan dengan bantuan cahaya matahari, maka semuanya kelihatan jelas dan gambar hasilnya pun jernih.

Begitu hebatnya cahaya matahari dalam kehidupan ini. Kekuatan cahayanya mampu menguakkan warna-warna dan bentuk-bentuk yang indah, sehingga kita bisa melihat karya Tuhan yang indah dan penuh warna.

Demikian juga dengan Terang Dunia, terang itu telah datang! Tetapi kita cenderung melupakan kekuatannya. Padahal Terang Dunia mampu menunjukkan mana perbuatan yang benar dan mana yang jahat. Dengan bantuan Terang Dunia itu, kita akan bisa hidup dalam terang.


“Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah” (Yoh 3:19-21)

Thursday, February 26, 2009

Kekuatan kata-kata


Melihat kekayaan ciptaan Tuhan membuat kita terpesona betapa indahnya.

Bila kita mengingat bagaimana semuanya ini diciptakan, semakin kita mengerti betapa hebatnya Tuhan kita. Hanya melalui Firman-Nya saja, Dia dapat menciptakan semua keindahan yang kita alami ini.

Jika kita diciptakan seturut rupa Allah
Bayangkan, berarti betapa besar kuasa dari kata-kata yang keluar dari mulut kita.
"Maka jiwaku pun memuji Mu
Sungguh besar Kau Allahku"